Komaruddin Hidayat

  • b9551257112har citeretfor 2 år siden
    Setiap detik adalah sebuah mata rantai dari perjalanan yang tidak bisa diputar kembali. Setiap saat sepanjang cerita ini, kita dituntut untuk membuat keputusan.
  • b9551257112har citeretfor 2 år siden
    Setiap tindakan adalah unik dan baru, walaupun memiliki kemiripan dengan sebelumnya, mengingat manusia bukanlah sebuah mesin yang bekerja tanpa niat dan imajinasi.
  • b9319449146har citeretfor 2 år siden
    Setiap detik adalah sebuah journey, mata rantai dari sebuah perjalanan yang tidak bisa diputar kembali. Dan, setiap saat kita dituntut untuk membuat keputusan.
  • b6838440275har citeretfor 2 år siden
    Karena sesungguhnya, kebahagiaan terletak dalam ketenangan jiwa, bukan pada benda-benda, kekuasaan, atau popularitas di luarnya yang menjadi barang buruan jiwa angkara murkanya.
  • b3896337797har citeretfor 2 år siden
    Di ayat lain, Allah menyebut manusia yang menyangkali Allah—dan karena itu hidup tanpa menghormati moralitas—sebagai seburuk-buruk binatang (syarr al-dawab).
  • Yani Fitrianihar citeretsidste år
    Jika kita berhasil menjaga kebersihan hati, berhasillah kita dalam membubung tinggi, kembali ke haribaan-Nya. Jika tidak, jika lepas kendali kita atas jiwa-jiwa rendah kita, malah makin merosotlah keberadaan kita dalam tangga kemanusiaan. Orang seperti ini, bukan saja kapasitas moral-spiritualnya terkebiri, kebahagiaan yang dipikir akan dia peroleh dengan mengumbar nafsu, justru akan makin jauh darinya. Karena sesungguhnya, kebahagiaan terletak dalam ketenangan jiwa, bukan pada benda-benda, kekuasaan, atau popularitas di luarnya yang menjadi barang buruan jiwa angkara murkanya.
  • meldaa0910har citeretsidste år
    Dalam sebuah ayat Al-Quran, manusia yang gagal mengendalikan jiwa kebinatangannya disebut bersifat seperti binatang ternak, bahkan lebih buruk dari itu.

    Allah

  • Natasja Dwi Santrihar citeretsidste år
    Sangkan paraning dumadhi.
  • Natasja Dwi Santrihar citeretsidste år
    “hanya” dengan cara memelihara kebersihan hati saja, akhlak Allah itu sudah akan teraktualisasikan dalam diri kita.
  • ayu maysarahhar citeretsidste år
    Dalam penulisan buku ini saya banyak berutang kepada para guru dan dosen saya, walaupun di antara mereka itu hanya bisa saya jumpai melalui karya-karyanya. Ketika menulis refleksi tentang jiwa (nafs) dan ruh, saya sangat terinspirasi oleh karya-karya Ibnu Sina dan Imam Ghazali. Salam, doa, dan ucapan terima kasih saya curahkan pula kepada kedua pemikir Islam yang nama dan pengaruhnya tak pernah padam sampai hari ini.

    Secara khusus, ucapan terima kasih dan maaf saya tujukan kepada Carol S. Pearson yang karyanya saya jadikan rujukan utama ketika membahas teori arketipe (prototipe perilaku di dalam jiwa), walaupun sedikit saya modifikasi. Dua bukunya yang banyak saya kutip adalah Awakening The Heroes (1991) dan The Hero Within (1998). Untuk esai tentang kebahagiaan, saya terkesan sekali pada karya Richard Layard, y
fb2epub
Træk og slip dine filer (ikke mere end 5 ad gangen)