Dazzling Debuts

Bila Anda penggemar film-film Sofia Coppola, debut Jeffrey Eugenides ini tentu tidak asing lagi di telinga. Ya, kisah misterius mengenai lima kakak-beradik perempuan Lisbon yang satu-persatu bunuh diri ini pernah diangkat ke layar lebar oleh sang sutradara di tahun 1999.

Novel karangan penulis Nigeria-Amerika Teju Cole ini mengajak pembacanya mengikuti jejak seorang dokter asal Nigeria, Julius, seiring ia mencari jati dirinya—di Manhattan, di Brussels, di negara asalnya, dan pada akhirnya dalam diri sendiri. Sebuah karya penting—dan semakin relevan dengan zaman—mengenai identitas dan tempat tiap manusia di muka bumi.

Jauh sebelum kontroversi "The Da Vinci Code," Dan Brown pertama kali meramu racikan thriller khas-nya dalam "Digital Fortress." Novel ini berkutat pada badan intelijen terkuat Amerika Serikat, NSA, dan sebuah kode yang tak dapat terpecahkan. Snowden, where are you?

Sebuah roman? Bisa dibilang demikian. Picisan? Tentu tidak. Eksplorasi jujur Andre Aciman akan hubungan yang bersemi di antara seorang remaja lelaki berusia 17 tahun dan seorang peneliti muda asal Amerika yang mengunjungi rumah keluarganya di sisi pantai Italia ini merupakan sebuah potret intim akan obsesi, nafsu, dan romansa yang dijamin menggugah perasaan siapapun yang membacanya.

Seperti Tess, tokoh utama yang ia ciptakan dalam novel debutnya ini, Stephanie Danler pernah bekerja sebagai pelayan di restoran-restoran ternama New York dan berhadapan dengan berbagai karakter unik—mulai dari mentor yang cerdas hingga bartender yang kerap mencuri perhatian. Bedanya, Tess harus belajar banyak tentang bagaimana menavigasi hidup sendiri di kota besar di usianya yang masih 22 tahun. Bila coming-of-age story tidak biasanya menggugah selera Anda, setidaknya narasi lezat "Sweetbitter" mengenai dunia restoran bisa tetap mengisi perut sampai waktu makan malam.

Novel pertama Alexandra Kleeman ini dipuji oleh Zadie Smith sebagai "as good a debut as I've ever read." Diceritakan dari perspektif seorang wanita bernama A yang tinggal di masa yang akan segera datang, buku ini adalah sebuah satir absurd nan intelek yang mengkritik konsumerisme, industri kecantikan, dan media, sekaligus menelisik tubuh manusia dengan humor gelap yang menantang pikiran.