The 7 Law of Happiness

Apabila diumpamakan sebagai makanan, The 7 Laws of Happiness adalah 7 makanan bergizi yang harus terus-menerus kita masukkan ke dalam pikiran kita agar kita dapat berbahagia setiap saat. Tiga makanan pertama berkaitan dengan diri kita sendiri, yaitu Patience (Sabar), Gratefulness (Syukur), dan Simplicity (Sederhana). Tiga makanan berikutnya berkaitan dengan hubungan kita dengan orang lain, yaitu Love (Kasih), Giving (Memberi), dan Forgiving (Memaafkan). Satu makanan terakhir adalah yang berkaitan dengan Tuhan, yaitu Surrender (Berserah).

Tidak ada gunanya beragama apabila hal itu belum dapat menggugah Anda untuk mengasihi orang lain!

Dia yang membiarkan hari-harinya berlalu tanpa berbuat kebaikan dan menikmati senangnya kehidupanb agaikan pompa—bernapas, tetapi tidak hidup.
—Peribahasa Sanskerta

sabar adalah kunci dari segala kunci,sumber dari segala sumber kebahagiaan.

Banyak orang mengabaikan kesehatannya demi kekayaan, kemudian, menguras kekayaannya untuk memulihkan kesehatannya.

Tentu saja tidak. Inilah yang sering disalahpahami oleh banyak orang. Seolah-olah, bersabar hanya diperlukan untuk menghadapi situasi yang negatif. Kita bersabar saat susah dan bersyukur saat senang.

Nabi Muhammad Saw. mengatakan, apabila marah, padahal sedang berdiri, kita harus duduk. Jika belum juga reda, kita harus berbaring. Posisi tubuh kita ini akan meredakan kemarahan dan menyulitkan kita untuk menyerang orang lain.

Yang kita nikmati sebetulnya adalah prosesnya, bukan hasilnya. Inilah definisi kesabaran yang ingin saya sampaikan.

Sabar kala susah sangat penting.
Sabar kala senang jauh lebih penting.
Sabar adalah kemampuan untuk menunda respons.

Human Having, Human Doing,atau Human Being?
Ada tiga jenis manusia.